Minyak trafo bukan sekadar pendingin. Ia memiliki dua fungsi utama: mendinginkan belitan trafo yang panas dan mengisolasi secara elektrik komponen-komponen bertegangan tinggi di dalamnya. Kesehatan minyak trafo secara langsung mencerminkan kesehatan trafo itu sendiri. Oleh karena itu, pengujian minyak trafo merupakan ritual wajib dalam program pemeliharaan preventif yang andal.
Mengapa Pengujian Minyak Trafo Sangat Penting?
Pengujian minyak trafo dilakukan untuk beberapa tujuan kritis:
Mendeteksi Kerusakan Dini: Mengidentifikasi masalah internal trafo sebelum berkembang menjadi kegagalan yang mahal dan menyebabkan pemadaman.
Memperpanjang Umur Trafo: Minyak yang terpelihara dengan baik melindungi solid insulation (kertas isolasi) dari kelembaban dan degradasi, yang secara signifikan memperpanjang usia trafo.
Menjamin Keandalan Sistem: Trafo yang sehat adalah fondasi sistem kelistrikan yang stabil dan andal.
Mengoptimalkan Biaya Pemeliharaan: Lebih murah mengganti atau meregenerasi minyak daripada memperbaiki atau mengganti trafo yang rusak.
Parameter Kunci dan Metode Pengujian Minyak Trafo
Berikut adalah parameter-parameter utama yang diuji beserta penjelasan mengapa parameter tersebut penting:
1. Strength Dielektrik (Breakdown Voltage / BDV)
Apa itu? Ukuran kemampuan minyak untuk menahan tegangan listrik tanpa mengalami breakdown (tersengat listrik).
Mengapa penting? Ini adalah tes paling dasar untuk kekuatan isolasi. BDV yang rendah menunjukkan kontaminasi oleh air, serat, atau partikel karbon yang dapat menyebabkan percikan api internal dan kegagalan trafo.
Nilai Standar: Biasanya > 50 kV (sesuai standar IEC 60156) untuk minyak yang layak pakai.
2. Kadar Air (Water Content)
Apa itu? Jumlah air yang terlarut dalam minyak (dalam parts per million - ppm).
Mengapa penting? Air adalah musuh utama isolasi. Ia mengurangi strength dielektrik dan mempercepat penuaan serta degradasi kertas isolasi selulosa di dalam trafo. Air dapat masuk dari lingkungan melalui pernapasan trafo.
Nilai Standar: Umumnya < 20-25 ppm untuk trafo tegangan tinggi.
3. Analisis Gas Terlarut (Dissolved Gas Analysis - DGA)
Apa itu? Tes canggih yang mengidentifikasi dan mengukur konsentrasi berbagai gas yang terlarut dalam minyak, seperti Hidrogen (H₂), Metana (CH₄), Etilena (C₂H₄), Asetilena (C₂H₂), dan Karbon Monoksida (CO).
Mengapa penting? Setiap jenis gas dihasilkan oleh jenis fault (gangguan) tertentu. Misalnya:
H₂ & CH�4: Corona discharge (listrik nyetrum).
C₂H₂: Fault listrik dengan suhu sangat tinggi (busur api). Keberadaan gas ini adalah tanda bahaya serius.
CO & CO₂: Degradasi thermal dari kertas isolasi selulosa.
DGA adalah alat diagnostik yang sangat powerful untuk mendeteksi fault yang sedang berlangsung di dalam trafo, bahkan sebelum gejala lain muncul.
4. Acidity (Keasaman) / Total Acid Number (TAN)
Apa itu? Ukuran jumlah produk oksidasi asam dalam minyak.
Mengapa penting? Seiring waktu, minyak teroksidasi oleh panas dan kehadiran oksigen, membentuk asam. Asam ini bersifat korosif, merusak logam dan terutama mempercepat degradasi kertas isolasi, menghasilkan sludge (lumpur) yang menyumbat sistem pendinginan.
Nilai Standar: TAN < 0.1 mg KOH/g umumnya dianggap acceptable.
5. Interfacial Tension (IFT)
Apa itu? Ukuran tegangan permukaan antara minyak dan air.
Mengapa penting? IFT memiliki korelasi langsung dengan keasaman dan keberadaan produk oksidasi yang polar. Semakin banyak kontaminan polar (seperti sludge), semakin rendah nilai IFT-nya. IFT adalah indikator sensitif untuk penuaan minyak dan pembentukan sludge.
Nilai Standar: IFT yang tinggi (> 40 mN/m) menunjukkan minyak yang masih baik.
6. Color (Warna)
Apa itu? Pengamatan visual sederhana terhadap warna minyak.
Mengapa penting? Minyak baru berwarna kuning pucat/jernih. Perubahan warna menjadi coklat gelap atau hitam menunjukkan kontaminasi yang parah, penuaan lanjut, atau adanya partikel karbon dari busur api internal.
7. Resistivitas
Apa itu? Ukuran resistansi listrik minyak.
Mengapa penting? Resistivitas yang tinggi menunjukkan kemurnian minyak yang baik. Nilai ini dapat turun karena adanya kelembaban, kontaminan ionik, atau produk oksidasi.
Frekuensi Pengujian
Frekuensi pengujian bervariasi tergantung pada:
Usia dan Kepentingan Trafo: Trafo kritikal (utama) diuji lebih sering.
Beban: Trafo yang beroperasi pada beban tinggi membutuhkan pemantauan lebih ketat.
Riwayat: Trafo dengan masalah sebelumnya memerlukan perhatian ekstra.
Rekomendasi Standar: Standar seperti IEC 60422 atau IEEE C57.106 memberikan panduan frekuensi pengujian, mulai dari setiap 6-12 bulan untuk tes rutin (seperti BDV, kadar air) hingga setiap 1-2 tahun untuk DGA dan tes lanjutan.
Kesimpulan
Pengujian minyak trafo bukanlah biaya, melainkan investasi dalam keandalan dan keamanan. Program pengujian yang terencana dan konsisten memberikan wawasan mendalam tentang kondisi kesehatan internal trafo, berfungsi sebagai sistem peringatan dini yang sangat efektif.
Dengan menganalisis data dari berbagai tes ini, engineer pemeliharaan dapat membuat keputusan yang tepat: apakah minyak hanya perlu disaring (filtration), dikeringkan (drying), diregenerasi (reclamation), atau bahkan diganti sepenuhnya. Pada akhirnya, menjaga kualitas minyak trafo sama dengan menjaga jantung sistem kelistrikan agar tetap berdetak kuat dan andal untuk tahun-tahun yang akan datang.
Laboratorium PT.WISMATATA ELTRA JAYA menguji sample sample minyak trafo sesuai standart dari IEC sebagai acuan untuk pekerjaan selanjutnya .
kami mempunyai tenaga tenaga yang terampil pada bidang ini untuk mendukung pekerjaan Treatment trafo.
![]() |
![]() |
---|---|
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
hubungi kami
Jln Jababeka VIIG Blok R-2i ,Cikarang - Bekasi
email : marketing@eltrajaya.com
wismatata@yahoo.com
telp: 021 8936193
WA : 081905180532