Sejalan dengan perkembangan dunia usaha pada masa sekarang ini
PT. PLN (Persero) sebagai satu-satunya perusahaan BUMN yang bergerak dibidang
usaha jasa ketenaga listrikan dituntut untuk dapat menyediakan tenaga listrik
dalam jumlah dan mutu yang memadai dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat secara adil dan merata serta mendorong peningkatan kegiatan
ekonomi, mengusahakan keuntungan agar dapat membiayai pengembangan penyediaan
tenaga listrik untuk melayani kebutuhan masyarakat serta dituntut untuk
memberikan pelayanan yang terbaik kepada seluruh lapisan masyarakat sebagai
pelanggannya.Pendistribusian listrik oleh PT. PLN (Persero) yang sering
mengalami masalah losses energi listrik, losses disini diartikan
sebagai adanya energi yang hilang baik secara teknis maupun non teknis. Hal ini
dapat dilihat dari adanya selisih yang cukup besar antara energi listrik yang
dikirimkan dari gardu induk dengan energi listrik yang didapatkan dari konsumsi
pelanggan.
Faktor yang
diduga sebagai penyebab suatu losses (susut) antara lain karena adanya
kerusakan jaringan distribusi. Energi listrik yang dikirimkan dari gardu induk
tidak akan sampai ke pelanggan karena dalam pendistribusiannya terjadi
kerusakan jaringan seperti contohnya adanya komponen distribusi yang using(sudah
umur), komponen dicuri orang, komponen yang rusak, sehingga daya listrik
tersebut akan berubah menjadi energi panas. Selain hilangnya energi listrik,
kerusakan jaringan distribusi juga dapat menyebabkan pemadaman listrik atau
gangguan distribusi. Jika terjadi pemadaman listrik, maka potensi pendapatan
listrik akan berkurang karena konsumsi listrik oleh pelanggan tidak ada dan
adanya biaya untuk perbaikan gangguan secara korektif.
Maka dilihat dari permasalahan tersebut perlu adanya
manajemen aset jaringan distribusi energi listrik yaitu model pengelolaan aset
untuk mendirikan sistem management asset yang tepat pada jariangn distribusi yang
memperhatikan proses manajemen dan pemanfaatan yang optimal dari umur aset
mengenai keandalan layanan dan distrubusi energi listrik yang konstan, serta
pemeliharaan yang sesuai.( Asset management techniques,2006)
Manajemen aset adalah operasi sekelompok aset yang meliputi
seluruh siklus hidup aset yang menjamin dan memastikan layanan yang cocok yang
sudah ditentukan dan sesuai dengan standart keamanan.
Management asset adalah model pengelolaan aset yang bertujuan
untuk lebih mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan,
keberhasilan management asset bergantung kepada kemampuan menentukan komponen
kritis pada suatu peralatan serta bagaimana mendefinisikan kondisinya (Ivo,
Wenzler,2005)
Management asset perusahaan jaringan listrik mempunyai peran
penting dalam mendeteksi dan mengevaluasi keputusan terkemuka tentang
keberhasilan ekonomi jangka panjang dan pendapatan yang terbaik. (Ivo,
Wenzler,2005) Untuk memenuhi manajemen aset yang sesuai harapan tersebut
beberapa hal yang utama adalah
- Penyelarasan strategi dan operasi dengan pemangku kepentingan nilai-nilai dan tujuan
- Keseimbangan keandalan, kemanan dan pertimbangan keuangan
- Pemanfaatan kinerja
- Hasil yang sesuai dengan peraturan
Management asset dapat mencakup aspek dari masalah teknis seperti perencanaan jaringan atau
definisi fundamental operasional untuk perencanaan investasi dan anggaran lebih
ekonomis, dan perencanaan strategis pada kondisi jaringan.
cek rak PHBTR |
Thermovison trafo |
Cek list Rak PHBTR |
Assesment gardu tiang |
gardu portal |
gardu portal bordes |
thermovision body trafo |
thermovision terminal sekunder trafo |
Baca juga : Pengujian TTR
wismatata@yahoo.com
: 021 8936193
081905180532